Mojokerto - Selasa (16/07/24) BKKBN bekerja sama dengan Pondok Pesantren Segoro Agung menggelar Doa bersama dalam kegiatan bertajuk Doa Anak Negeri Dari Bumi Majapahit untuk Nusantara.
Kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Segoro Agung, Trowulan, Mojokerto ini diikuti Santri dari Pondok Pesantren Segoro Agung dan secara virtual diikuti santri dari seluruh Nusantara Serta 3 negara yaitu Malaysia, Singapura dan Taiwan.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang ADPIN BKKBN beserta Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur bergabung secara daring.
Deputi Bidang Avokasi Penggerakan Informasi (ADPIN) BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd menyambut baik giat yang diinisiasi Pondok Pesantren Segoro Agung melalui doa bersama untuk kemajuan dan keselamatan bangsa dan negara tersebut.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Sulfikar Amir
|
Sebagaimana kita ketahui, sekarang ini remaja jumlahnya kurang lebih seperempat dari jumlah penduduk Indonesia.
Mempersiapkan 2045 cita-cita kita semua, menuju Indonesia Emas, remaja yang ada di bangku sekolah menengah pertama, Sekolah Menengah atas Aliyah maupun Madrasah Ibtidaiyah ini perlu memahami konsep keluarga berencana yang seutuhnya bahwa KB sebenarnya bukan berbicara kontrasepsi saja, KB juga bukan berbicara tentang jumlah anak saja.
Baca juga:
Babinsa Giat Doa Bersama Anak Yatim
|
Bagi remaja, KB adalah penting dalam rangka mempersiapkan generasi muda untuk memasuki masa depan yang lebih baik melalui perencanaan kehidupan yang baik sehingga pada saatnya nanti bisa membangun keluarga dalam suasana yang sejahtera yang maslahah, ujar Teguh.
Oleh karena itu, lanjut Teguh, BKKBN berterima kasih karena melalui kegiatan ini bisa menjadi majelis ilmu untuk anak-anak kita yang saat ini remaja yang menjadi penentu sukses bangsa Indonesia.
Remaja memang harus mengetahui tentang program keluarga berencana pembangunan keluarga, kependudukan dari keluarga berencana karena dikemudian hari mereka-mereka inilah yang akan memegang tampuk pimpinan negeri ini.
Oleh karena itu mempersiapkan diri dengan baik, sehat, berilmu, berakhlaqulkarmah dan tentu membanggakan atau mampu melaksanakan apa yang menjadi budaya kita, nusantara.
Saat ini kita sedang berusaha keras untuk menyelamatkan anak-anak kita, balita kita agar tidak stunting. Kenapa? Karena saat ini seperempat balita mengalami stunting.
Stunting merupakan gejala gagal tumbuh dan berkembang pada anak karena kekurangan gizi kronis di 1000 hari pertama kehidupan, menyebabkan anak-anak menjadi gagal pertumbuhannya, yang kedua perlambatan pertumbuhan otaknya sehingga tidak cerdas, dan dikemudian hari pada saat usia dewasa terancam tidak sehat karena gangguan kesehatan penyakit degeneratif yang menyertainya.
Seperempat dari jumlah balita yang ada ini 10, 15, 20 tahun kemudian akan menjadi penduduk produktif, kita bayangkan tahun 2045 kita punya cita-cita Indonesia Emas tetapi dilain pihak memang ada seperempat dari usia produktif tersebut, alumni balita yang kurang gizi yang sering kita kenal stunting.
Oleh karena itu, remaja penting untuk mempersiapkan diri, melaksanakan pola hidup yang bersih dan sehat, makan makanan yang bergizi, hindari 3 terlalu, tidak berhubungan seks sebelum menikah, tidak menikah pada usia dini dan tentu jauhi narkoba.
Insya Allah beberapa hal yang nanti beberapa ilmu, materi, yang kemungkinan nanti juga akan diberikan oleh para sesepuh-sesepuh kalian semua, sesepuh-sesepuh kita semua akan bermanfaat bagi adik-adik remaja dalam rangka mengarungi kehidupan masa depan yang lebih baik, pungkas Teguh.
Kegiatan doa anak negeri dari Bumi Majapahit untuk Nusantara ini juga merupakan sinergi bersama PC NU Kabupaten Mojokerto, Kementrian Agama Kabupaten Mojokerto, Kapolres dan KEJARI Kabupaten Mojokerto.
Rangkaian acara ini diawali dengan Khataman Al-Qurman, Pembacaan Solawat Nariyah, dan malamnya akan disambung dengan doa bersama serta diakhiri pengajian dan sholawat bersama Kyai Kanjeng.@Red.