Probolinggo (24 Oktober 2024) – Kawasan hutan Perhutani Probolinggo Sub Lumajang bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pasirian Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bago mendapatkan kunjungan istimewa dari seorang ahli ornitologi terkemuka dunia, Prof. Frank Rheindt, asal Singapura.
Kunjungan ini merupakan bagian dari penelitian ekstensif yang dilakukan Prof. Rheindt terhadap keanekaragaman hayati, khususnya burung-burung langka yang menjadikan kawasan hutan Lumajang sebagai habitat utama.
Kedatangan Prof. Rheindt, yang dikenal luas dalam dunia ilmu pengetahuan atas kontribusinya terhadap studi burung endemik Asia Tenggara, menjadi momen penting bagi Perhutani dan warga Desa sekitar Hutan dalam memperkenalkan kekayaan alam yang terkandung di kawasan hutan Lumajang.
Kawasan ini diketahui menyimpan berbagai spesies burung langka yang menjadi daya tarik besar bagi para peneliti internasional.
Kepala Perhutani KPH Probolinggo Aki Leander Lumme, S.Hut. melalui Kepala Sub Kesatuan Pemangkuan Hutan Lumajang Januar Suhartono, S.P. menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan pengakuan terhadap keberhasilan Perhutani dalam menjaga dan melestarikan kawasan hutan sebagai habitat alami berbagai flora dan fauna, terutama burung-burung langka.
“Kawasan hutan ini bukan hanya penting bagi ekosistem lokal, tetapi juga memiliki nilai ilmiah global. Kehadiran Prof. Rheindt menegaskan betapa pentingnya konservasi hutan ini bagi ilmu pengetahuan dunia, ” ujarnya.
Baca juga:
Babinsa Monitoring PKK
|
Selama kunjungan, Prof. Rheindt melakukan observasi langsung di sejumlah area hutan yang dikenal sebagai pusat populasi burung-burung endemik. Ia juga berdiskusi dengan pihak Perhutani dan tim konservasi setempat serta warga lokal mengenai strategi pengelolaan dan pelestarian hutan yang efektif.
Rheindt mengapresiasi upaya Perhutani dalam mempertahankan keseimbangan antara pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan konservasi spesies yang terancam punah.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Taopaz Juanda
|
“Kawasan hutan ini memiliki potensi luar biasa dalam mendukung penelitian global tentang keanekaragaman hayati. Saya sangat terkesan dengan upaya yang telah dilakukan oleh Perhutani dalam menjaga hutan ini tetap lestari dan melindungi spesies-spesies burung yang menjadi perhatian dunia, ” ungkap Prof. Rheindt.
Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang kerjasama lebih lanjut antara Perhutani dan komunitas ilmiah internasional serta warga lokal untuk mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia.
Pihak Perhutani KPH Probolinggo Sub Lumajang juga berharap bahwa kunjungan para ilmuwan internasional ini akan semakin menumbuhkan kesadaran masyarakat lokal akan pentingnya menjaga kelestarian alam di kawasan mereka.
Kawasan hutan Perhutani Probolinggo Sub Lumajang, yang baru baru ini dikenal sebagai salah satu habitat penting bagi burung-burung langka, kini semakin mendapat perhatian dari dunia internasional, menjadikannya salah satu kawasan prioritas dalam penelitian dan konservasi global.@Red.